Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Video

Games

Recent Posts

Monday, July 23, 2018

Manfaat Daun Sukun



Manfaat Daun Sukun Sebagai Obat Tradisional Sebelum kita membahas secara spesifik tentang daun sukun, patut kita ketahui bahwa tanaman sukun sebenarnya mempunyai berbagai macam manfaat. Inilah beberapa di antaranya: Daging buah sukun secara turun temurun telah digunakan sebagai bahan pangan, baik dimasak langsung maupun dijadikan tepung. Getah sukun digunakan untuk menambal dasar perahu dan menjadi bahan permen karet. Kayu sukun yang ringan, kuat, dan mempunyai pola bagus bisa dijadikan mebel. Kandungan Nutrisi Daun Sukun Sekarang ini, biasanya daun sukun dipakai untuk pakan ternak. Masih jarang orang yang menyadari kegunaan lain dari daun sukun. Padahal khasiat daun sukun sendiri sebenarnya sangatlah banyak. Daun sukun mengandung kalium, yang sangat berguna karena dapat menguraikan batu ginjal sehingga bisa larut dengan mudah dan keluar dari tubuh bersama dengan urine. Selain itu, senyawa-senyawa yang berguna di dalam daun sukun adalah: Asam amino esensial Kalium Riboflavin (vitamin B2) 

Hidrosianat Asteilcolin Tannin Polifenol Dengan kandungan nutrisi sebanyak ini, tentu saja fungsi daun sukun tidak bisa diremehkan. Selain senyawa-senyawa yang disebutkan di atas, daun sukun juga mengandung antioksidan. Manfaat Daun Sukun Sebagai Obat Tradisional Sebagai permulaan, daun sukun bisa dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang ringan. Contoh penyakit ringan yang bisa disembuhkan oleh daun sukun adalah: Mengobati Panu, biasanya dipakai di Kepulauan Pasifik. Mengobati sariawan, biasanya dimanfaatkan di India dengan cara menghancurkan daun sukun kemudian ditempelkan di bagian mulut yang terkena sariawan. Mengatasi pegal, orang Betawi biasa menggunakan rendaman daun sukun untuk merendam kaki. Hal di atas hanyalah sebagian kecil dari manfaat daun sukun. 

Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa daun sukun mempunyai khasiat yang sangat hebat karena ternyata bisa menyembuhkan penyakit kronis. Daun sukun sebagai obat jantung Penyakit jantung mempunyai sebab yang bermacam-macam. Namun, yang paling sering terjadi adalah penyakit jantung terjadi karena tekanan darah di dalam tubuh. Daun sukun bisa mengobatinya dengan cara: Ambil daun sukun tua yang masih menempel di pohon, Cuci dengan air bersih, Jemur daun sampai kering sehingga air tersisa setengahnya, Rebus daun sukun di dalam panci dengan takaran 5 gelas air. Rebusan tersebut kemudian disaring dan hasilnya dapat diminum secara rutin. Ini akan sangat menolong penderita jantung. 

Daun sukun sebagai anti-kanker Daun sukun mempunyai sifat yang disebut anti-inflamasi atau umumnya disebut anti radang. Kandungan ini berguna untuk mencegah kanker sedini mungkin. Caranya adalah: Satu lembar daun sukun tua direbus, Cuci bersih di dalam panci yang sudah diisi 5 gelas air, Tunggu hingga mendidih, Tambahkan kembali air dengan takaran serupa, 5 gelas, Setelah mendidih, tambahkan kembali air sebanyak 5 gelas. Setelah proses yang berulang-ulang tersebut, saring lah ramuan tersebut. Minum sampai habis. 

Daun sukun sebagai obat penyakit kronis lain Manfaat daun sukun tidak hanya terbatas pada hal yang telah disebutkan di atas. Masih banyak penyakit-penyakit berat lain yang ternyata bisa disembuhkan oleh daun sukun. Beberapa orang telah mendapati bahwa penyakit ginjal yang telah lama mereka derita sembuh setelah meminum ramuan rendaman daun sukun. Selain itu, penyakit hepatitis dan asam urat juga bisa disembuhkan. Perlu dicatat bahwa peneliti menyarankan bahwa daun sukun terbaik untuk obat adalah daun sukun yang sudah tua dan berwarna kecokelatan.

Monday, January 4, 2016

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun


Di akhir tahun ini, berbagai buah mulai matang dan menunjukan keberadaannya, ada mangga, nangka, dan sebentar lagi rambutan. Di tempat saya ada buah roti atau lebih dikenal dengan sukun, yang mulai matang dengan jumlah yang cukup banyak. Beberapa pohon sukun yang mencapai 10meter memperlihatkan buahnya yang berwarna hijau. Buah ini berbentuk bulat dan penuh dengan karbohidrat Ketika buah tersebut tua, dengan corak hitam atau coklat dan ada tetesan getah, itu artinya siap dipanen dan dimakan. Jika berbicara tentang rasa, sukun berasa seperti roti yang empuk dan halus, mankanya orang barat menyebutnya dengan breadfruit atau buah roti. 

Jika dilihat dari permukaan kulit luarnya, mirip duren atau nangka, dengan banyak tonjolan-tonjolan, namun tonjolan di sukun tidak tajam tapi tumpul bahkan saking tumpulnya, malah jadi halus, dengan tetap terlihat pola tonjolan. Dagingnya tebal bahkan tidak berbiji, sehingga disebut sukun dalam bahasa Jawa. Buah sukun ini punya daun yang lebar seperti jari dan getah yang banyak seperti karet. Memanen sukun narik sukun, foto pribadi Kemarin, bersama seorang sahabat, saya memanen sukun di kebun sekitar rumah di daerah Serpong, Banten. 

Kebetulan sobat saya jago memanjat sehingga mudah menjangkaunya dengan bantuan galah yang diujungnya disempilkan pisau yang tajam. Pisau diperlukan untuk memotong tangkai buah yang cukup tebal, kurang lebih berdiameter 1 sentimeter. Letak buah sukun ada yang di bawah dan ada yang di atas, menyebar di seluruh pohon. Namun yang tua banyak terletak di atas, jadi perlu memanjat dan menyodoknya dengan galah. Dengan beberapa kali sodokan buah tersebut jatuh dan mendarat di tanah dengan mulus.  Memanjat pohon sukun tidak sesulit pohon lain. Itu karena pohonnya yang tinggi memanjang ke atas memiliki dahan yang kuat bercabang di kanan kirinya. Plus tidak banyak semut di pohon karena sukun tidak terlalu manis seperti buah lainnya. 

memanen sukun, foto pribadi Kita juga bisa menggunakan galah yang panjang dengan kawat melingkar kita pasang di ujung galah. Kawat itu untuk menarik buah sukun setelah disangkutkan. Dengan sekali tarikan bertenaga buah jatuh ke bawah. Buah yang mendarat di tanah, jika sudah tua akan retak, tetapi tidak akan pecah walaupun jatuh dari dahan yang paling tinggi. Memasak Buah Sukun direbus, foto pribadi Buah sukun kemudian dibawa pulang, dibersihkan dan dimasak. Pertama dikupas dulu kemudian dibelah menjadi dua dan kemudian dipotong tipis dan kecil sehingga memudahkan untuk digoreng.

 Sebagian lagi direbus. Buah yang direbus akan berasa enak, manis, dan legit, mirip keju. Sedangkan yang digoreng, jadi garing dan renyah dengan ditambahkan bumbu garam atau lainnya sehingga menambah rasa. Yang direbus ditambahkan gula merah atau gula putih kala direbus. Resep kampung yang mantap adalah sukun dibologin pas tengahnya kemudian dimasukan gula merah ke dalamnya, rebus sampai empuk. Wenak rasanya. digoreng, foto pribadi Bagi masyarakat sekitar rumah saya, pada umumnya buah sukun diolah menjadi kripik atau gorengan di sore hari. Jarang sekali yang direbus. Memakannya di kala masih panas fresh dari penggorengan, menemani kopi hangat. 

 Apalagi di musim hujan ini, dingin-dingin hangat. Kripik yang diolah dari sukun biasanya awet sampai beberapa hari sehingga menambah camilan sehat dan tidak mahal. Bagi anda yang belum pernah nyoba, silahkan cari di pasar. Dijamin mudah mendapatkannya dan tidak merepotkan dalam mengolahnya. Manfaat Tanaman Sukun Berbicara tentang sukun ternyata banyak manfaat yang bisa didapat. Tentu dengan karbohidrat yang tinggi tetapi rendah kalori, buah ini pas untuk diet sehat pengganti nasi. Getahnya yang banyak dapat digunakan untuk membuat karet, berbagai macam produk berbahan dasar karet dapat diproduksi, untuk menambal juga bisa, serta menjadi bahan dasar permen karet. Kemudian, daun sukun dipercaya dapat melawan penyakit ginjal, asam urat, dan jantung. Caranya adalah dengan memasak daunnya. Keringkan dulu di panas matahari kemudian rebus dengan air 5 gelas. Setelah mendidih, buang setengah airnya dan kemudian diseduh seperti teh. 

Oleh karena rasanya cukup pahit, dapat ditambahkan gula. Minum secara rutin. Insya Allah akan meringankan. 

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ahmadimam/mengolah-sukun-langsung-dari-kebun_54f38189745513792b6c78ae














Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ahmadimam/mengolah-sukun-langsung-dari-kebun_54f38189745513792b6c78ae

Monday, April 11, 2011

BUDIDAYA SUKUN


DAFTAR ISI



PENDAHULUAN........................................................................................................... 1

DESKRIPSI SINGKAT.................................................................................................. 2

MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAMAN........................................................... 3

LINGKUNGAN DAN DAERAH PENAMANAN YANG COCOK............................. 4

-         Syarat Tumbuh...................................................................................... 4

PEMBIBITAN.................................................................................................................. 6
A.     Membuat Bibit Sendiri......................................................................... 6
B.     Membeli Bibit......................................................................................... 8

PENANAMAN................................................................................................................ 11
A.     Persiapan Tanam................................................................................. 11
B.     Pembuatan Lubang Tanam............................................................... 11
C.    Penanaman Bibit.................................................................................. 12
D.    Langkah-langkah Penanaman.......................................................... 12

PEMELIHARAAN.......................................................................................................... 13
A.     Pembuatan Pagar Pengaman........................................................... 13
B.     Pengairan............................................................................................... 13
C.    Penyiangan dan Pambumbunan...................................................... 13
D.    Pemangkasan....................................................................................... 14
E.     Pemupukan........................................................................................... 14

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SUKUN................................................ 16
A.     Hama...................................................................................................... 16
B.     Penyakit.................................................................................................. 18

PANEN DAN PASCAPANEN..................................................................................... 20
A.     Panen...................................................................................................... 20
B.     Pascapanen........................................................................................... 21

TATA NIAGA SUKUN................................................................................................... 32
A.     Pemasaran Buah Sukun Segar......................................................... 32
B.     Pemasaran Sukun Olahan................................................................. 33

Gambaran Keuntungan Usaha Sukun..................................................................... 35
A.     Analisis Usaha Bibit Sukun................................................................. 35
B.     Analisis Usaha Buah Sukun............................................................... 36
C.    Analisis Usaha Keripik Sukun............................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 38

PENDAHULUAN



Tanaman sukun tercatat berasal dari daerah Pasifik, yang kemudian berkembang di daerah tropis. Pada abad XVIII sukun dikembangkan di daerah Malaysia, dan selanjutnya berkembang sampai ke Indonesia. Tanaman sukun sekarang telah tersebar di Kepulauan Indonesia. Di pulau Jawa tanaman sukun telah cukup lama dikenal. Hal ini terbukti dengan adanya tanaman sukun di Kebun Raya Bogor yang telah berumur ratusan tahun, yang diduga ditanam oleh ahli botani Belanda.
Ada sementara masyarakat yag berpantang menanam tanaman sukun karena dianggap tabu. Di Malaysia ibu hamil tidak boleh makan buah sukun, dengan alasan yang tidak jelas. Selain itu tanaman sukun kurang dikenal oleh masyarakat, dan teknologi budidaya sukun belum berkembang. Oleh karena itu tanaman sukun tidak berkembang dengan pesat.
Buah sukun telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Ada yang memanfaatkanya sebagai makanan pokok tradisional, antara lain di Hawai, Tahiti, Fiji, Samoa, dan Kepulauan Sangir Talaut. Selain itu sukun dimanfaatkan pula sebagai makanan ringan. Cara pemanfaatannya, ada yang hanya direbus, diiris dan dibakar, dimasak seperti kentang, atau cara tradisional yang lain. Pada saat sekarang pemanfaatan sukun telah selangkah lebih maju, terutama di daerah penghasil sukun.
Pemanfaatan sukun sebagai bahan pangan semakin penting, sejak pemerintah mulai melancarkan program diversifikasi pangan. Sukun mengandung karbohidrat dan gizi yang baik seperti halnya ubi, uwi, gembili, gadung, suweg dan lain-lain. Dengan demikian sukun mempunyai prospek yang cerah sebagai komoditas agroindustri di waktu mendatang.




















Text Box: 1

DESKRIPSI SINGKAT



Sukun merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau lebih. Buah muda berkulit kasar dan buah tua berkulit halus. Daging buah berwarna putih agak krem, teksturnya kompak dan berserat halus. Rasanya agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Berat buah sukun dapat mencapat 1 kg per buah.
Pembentukan buah sukun tidak didahului dengan proses pembuahan bakal biji (parthenocarphy), maka buah sukun tidak memiliki biji. Buah sukun akan menjadi tua setelah tiga bulan sejak munculnya bunga betina. Buah yang muncul awal akan menjadi tua lebih dahulu, kemudian diikuti oleh buah berikutnya. Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar. Semua bagian tanaman bergetah encer. Daun dan batang Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar. Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak. Cabangnya banyak, pertumbuhannya cenderung ke atas. Bunga Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka. Akar Tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.
Tanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut. Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80 � 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 � 80%, namun lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran matahari. Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab panas, dengan temperatur antara 15 � 38 �C.


Text Box: 2

                                   
MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAMAN SUKUN



Tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia, dan dikenal dengan berbagai nama seperti, Suune (Am bon), Amo (Maluku Utara), Kamandi, Urknem atau Beitu (Papua), Karara (Bima, Sumba dan Flores), Susu Aek (Rote), Naunu (Timor), Hatopul (Batak), Baka atau Bakara (Sulawesi Selatan), dll. Nama lain sukun di berbagai negara yaitu : Breadfruit (English); Fruit a Pain (French); Fruta Pao, Pao de Massa (Portuguese); Broodvrucht, Broodboom (Holland); dan Ulu (Hawai). Tanaman sukun mempunyai beberapa nama ilmiah yang sering digunakan, yaitu Artocarpus communis Forst, Artocarpus Incisa Linn, atau Artocarpus Altilis.


A.            Morfologi tanaman

Artocarpus communis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae yang banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman ini bias mencapai 20 meter (Mustafa, A.M., 1998). Di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya oleh masyarakat. Buahnya terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau sedikit bujur dan digunakan sebagai bahan makanan alternatif (Heyne K, 1987). Sukun bukan buah bermusim meskipun biasanya berbunga dan berbuah dua kali setahun. Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal. Segmen poligonal ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun (Mustafa, A.M.,1998)

B.            Klasifikasi tanaman

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus communis








Text Box: 3

                                               
Lingkungan dan Daerah Penanaman yang Cocok




Syarat tumbuh.

Pohon sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir semua daerah di-Indonesia dapat tumbuh, bahkan Sukun di Irian Jaya dan Halmahera diduga merupakan tanaman asli Indonesia. Sukun dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi dan dari asalnya didaerah kepulauan sukun pun cocok dikembangkan di Indonesia yang merupakan daerah kepulauan. Namun untuk berproduksi optimal, faktor lingkungan merupakan satu hal yang sangat menentukan yaitu ketinggian tempat, iklim dan tanah.

1.   Ketinggian tempat.

Tanaman sukun tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi 700 m di atas permukaan laut. Pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut tanaman sukun masih mau tumbuh asalkan daerahnya tak begitu dingin. Umumnya tanaman sukun akan tumbuh optimal didataran rendah hingga sedang, pada ketinggian 0 - 400 m di atas permukaan laut. Daerah-daerah dingin atau pegunungan yang jauh dari permukaan laut jarang di tumbuhi sukun, kalaupun daerah tersebut ditemukan tanaman sukun biasanya tanaman lebih cenderung tumbuh rimbun dan kurang berbuah normal.

2.   Suhu.

Sukun pun mampu tumbuh di daerah yang memiliki temperatur harian rata-rata 20-40 �C. pertumbuhan optimal didapat di daerah dan kisaran suhu 21 - 33 �C.

3.   Curah Hujan dan Keiembaban.

Selain tumbuh dapat di sembarang ketinggian tanaman sukun dapat tumbuh di daerah kering seperti Madura, NTT, sampai daerah basah seperti Jawa Barat. Kisaran hujannya 1500 - 2500 mm/tahun. Kelembaban ini penting untuk menunjang pertumbuhan, pembungaan dan pembesaran buah.

4.   Sinar Matahari.

Pohon sukun memiliki kebutuhan sinar matahari yang sedikit rumit, sewaktu masih muda tanaman lebih baik bila ternaungi, tetapi setelah tanaman dewasa pohon sukun membutuhkan sinar matahari penuh.




Text Box: 4

                                                                                       
5.   Tanah.

Pohon sukun dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti podsolik merah kuning, tanah berkapur dan rawa pasang surut. Sebenarnya di ketinggian manapun tanaman ini dapat tumbuh, maka yang diinginkan untuk tanaman baru adalah permukaan air tanah haruslah relatif dangkal, tetapi tidak tergenang. Sukun memang tidak berbiji, jadi pohon sukun hanya dapat diperbanyak secara vegetatif. Adapun caranya bisa memilih dengan setek akar, okulasi, cangkok, atau tunas akar. Tehnik okulasi dan cakok ini mempunyai kendala yaitu sumber atau pohon tidak banyak, cabang bergetah dan juga sulit mencakok cabang/ranting yang sudah tinggi. Oleh karenanya, bila dibutuhkan bibit dalam jumlah banyak, cara ini sulit dipenuhi. Pembibitan pohon sukun dengan cara setek akan merupakan alternatif utama yang dipakai para pembibit.  Cara ini timbul karena secara alami akar sukun mampu menumbuhkan tunas sebagai tanaman baru. Berdasarkan hal tersebut muncul kesimpulan baru bahwa akar tanaman sukun di dalam media pembibitan dapat juga menumbuhkan tunas. Pohon sukun yang baru ditanam perlu disiram agar kelembaban dan kebutuhan airnya terjaga. Untuk mengantisipasi penyiraman, para petani biasanya melakukan penanaman diawal musim hujan, dengan demikian air hujan yang turun mampu mencukupi kebutuhan air untuk tanaman yang baru.




















Text Box: 5

PEMBIBITAN


Produktivitas suatu tanaman ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya pemakaian bibit yang baik dan sehat. Bibit ini dapat diperoleh dari penjual tanaman atau dengan jalan membibitkan.

A.            Membuat Bibit Sendiri
Dalam kegiatan pembibitan sukun ada beberapa teknik pembiakan vegetatif yang dapat dilakukan:
Pemindahan tunas akar alami
Secara alami pohon sukun berkembang biak dengan tunas akar. Untuk merangsang tumbuhnya tunas akar alami dapat dilakukan dengan cara melukai akar yang menjalar di permukaan tanah menggunakan parang.  Setelah tunas tumbuh sekitar 30 cm sudah dapat dipindahkan ke media dalam polybag/pot. Bibit hasil sapihan ini dipelihara di persemaian sampai siap tanam.
Pencangkokan
Teknik mencangkok dilakukan untuk mendapatkan bibit dalam jumlah terbatas. Untuk memperoleh hasil yang baik maka ranting yang dicangkok harus ranting yang baru dan belum produktif (menghasilkan buah). Cara pencangkokan tanaman sukun adalah sebagai berikut:
Kulit ranting dikupas sekitar 3 -5 cm dan bagian kambium pada permukaan luka dibersihkan dan dikeringkan selama sehari. Mengolesi luka bagian atas dengan zat pengatur tumbuh seperti rootone F. Menutup seluruh luka dengan campuran tanah dan kompos atau dengan media lain yang telah disemprot insektisida. Membungkus media dengan sabut kelapa atau plastik serta diikat kuat sehingga cangkok tidak goyah. Pelaksanaan yang baik adalah pada musim hujan sehingga media cangkok cukup lembab untuk pertumbuhan akar. Pengambilan hasil cangkokan dilakukan setelah cangkok berakar dengan baik yaitu setelah berumur 23 bulan. Pengambilan dilakukan dengan cara memotong pangkal cabang yang dicangkok dengan gergaji. Hasil cangkokan segera ditanam pada media tanah di persemaian dan diberi naungan/peneduh.
Stek akar
Metode ini didasarkan atas peristiwa alami pertumbuhan tunas akar dan dapat  menghasilkan jumlah benih yang banyak dan seragam.
Tahapannya sebagi berikut :
Text Box: 6
                                                               


1. Persiapan Setek Akar.
Akar di ambil dari pohon induk yang tidak sedang pembungaan atau masa berbuah (bulan oktober). Pohon induk sebaiknya berumur sekitar 20 tahun biasanya lebih berhasil dibanding pohon yang muda. Pengambilan akar dilakukan secara bertahap dan tanaman tidak perlu dibongkar. Pengambilan akar diikuti dengan pemberian pupuk sebelum lubang galian ditutup kembali. Akar dipotong secara hati-hati, di angkat dan dikumpulkan .

2. Pembuatan Setek Akar.
Akar dipotong-potong dibuat stek dengan panjang antara 15 cm s/d 20cm. Disusun teratur searah ujung pangkalnya sehingga mudah penanamannya. Setek diletakan di tempat yang teduh / tidak kepanasan.

3. Pembuatan Tempat Persemaian
Digunakan sebagi tempat sementara untuk menyemaikan setek akar agar bertunas dan  berakar. Tempat harus terlindung, tidak terkena matahari langsung. Tempat persemaian dapat berupa tanah yang berpasir atau di buatkan bak kayu yang  berpasir. Agar bebas jamur, persemain disemprot fungisida.

4. Penyemaian Setek.
Tujuan penyemaian untuk memacu setek akar tunas. Setek akar ditanam kedalam tanah pasir dengan kedalaman sekitar 8 cm. Bagian akar yang lebih muda diletakan dibagian bawah jika terbalik tidak dapat bertunas. Pertunasan dapat dipacu dengan hormon Rootone F dan disiram secara teratur. Jarak antara persemaian sekitar 3 cm. Setek akar yang sudah berdaun 3-5 lembar siap dipindahkan ke polybag.

5. Pembuatan Tempat Pembenihan.
Menggunakan Polybag berukuran 10 X 15 cm yang diberi lubang-lubang kecil    di bawahnya. Media tanam terdiri dari tanah yang berpasir dan pupuk kandang perbandingan 1 : 1. Diberi naungan.

6. Pembesaran Benih.
Setek yang sudah bertunas dan berakar ditanam dipolybag. Dilakukan penyiraman dan pengendalian hama penyakit secara teratur. Jika benih bertunas banyak, tunas dikurangi sehingga tinggal satu yang sehat dan bagus. Setelah benih berumur 3-5 bulan, tanaman siap dipindahkan ke lapangan.










Text Box: 7

Stek pucuk
Teknik stek batang atau stek pucuk dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan bibit yang terlalu lama dalam polibag atau memanfaatkan tunas-tunas yang tumbuh pada stek akar. Bak stek dilengkapi dengan sungkup plastik dan naungan sarlon untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Bahan tanaman berupa tunas/trubusan pada stek akar dan tunas-tunas yang tumbuh dari tanaman yang ada di persemaian (kebung pangkas).
Panjang stek kira-kira 10 cm dimana satu stek mempunyai 1-2 helai daun yang kemudian dipotong 2/3 bagian. Pemotongan bagian pangkal stek dilakukan dibawah mata tunas. Sebelum ditanam pangkal diberi larutan hormon tumbuh. Penyiraman rutin harus dilakukan untuk mencegah kekeringan. Intensitas penyiraman dilakukan minimal 2 kali sehari yaitu pagi (jam 08.00-10.00) dan sore (jam 14.00-16.00).
Okulasi
Bertujuan untuk memperoleh benih dalam waktu relatif singkat dengan jumlah banyak. Sebagai batang bawah berasal dari biji tanaman kluweh yang sudah tua. Biji kluweh yang sudah tua dan berumur 5 bulan siap untuk di okulasi dengan mata tempel tanaman sukun.  
Mata tunas yang hendak ditempelkan ke batang bawah dikerat dengan pisau okulasi. Biarkan sebagian kulit kayunya terikut. Getah yang keluar dikeringkan dengan menaruh mata tunas pada pasir. Selanjutya, kulit batang bawah dikelupas. Besarnya kelupasan diperkirakan sama dengan keratin mata tunas yang sudah disiapkan.
Bagian kayu yang masih terikut pada mata tunas dibuang. Segera selipkan mata tunas tersebut ke bagian kelupasan batang bawah. Kebat tempelan ini menggunakan tali rafia dengan rapat, kecuali pada bagian mata tunas.
Okulasi yang baru dilangsungkan ini membutuhkan proses adaptasi sebelum mata tunas sukun tumbuh dengan baik pada batang keluwih. Untuk itu, bibit okulasi sebaiknya ditaruh pada tempat yang teduh. Lakukan penyiraman 2 kali sehari agar kelembapan tanaman tetap terjaga.
Okulasi yang berhasil ditandai dengan tumbuhnya tunas sukun. Bila tunas sudah tumbuh, tali rafia yang membelit dibuka. Setelah tunas sukun memiliki 3 � 5 daun, daun keluwih yang masih ada dibuang. Dengan demikian bibit okulasi ini hanya memiliki tunas sukun saja. Bibit ini dapat ditanam 6 � 8 bulan kemudian, terhitung dari proses awal okulasi.


B.            Membeli Bibit

                                Petani atau siapa saja yang berminat menanam sukun, tetapi belum memiliki bibitnya dapat membeli bibit tersebut. Masalahnya, di mana tempat penjualan bibit sukun dan seperti apa ciri bibit yang baik. Jangan sampai bibit yang telah dibeli tersebut produksinya mengecewakan. Bibit yang kurang baik akan tumbuh kurang baik pula dan produksinya pun tidak menjanjikan hasil yang tinggi.
Text Box: 8
                                               

         Tempat membeli
                Dewasa ini, bibit sukun banyak dicari orang untuk ditanam. Tak heran kalau di beberapa tempat penjualan bibit tanaman sering dijumpai bibit sukun. Tempat membeli bibit yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.         Ada papan nama. Hal ini menunjukkan bahwa penjual memiliki kredibilitas. Minimal, ia tidak akan mau memiliki nama yang cacat di mata pembeli karena tentunya pembeli tidak akan mau lagi berbelanja ke tempatnya bila jera. Namun, penjual yang memiliki papan nama biasanya menjual bibit tanaman dalam jumlah besar saja dan umumnya tidak hanya satu jenis. Apabila tidak ada papan nama, sebaiknya bertanya kepada orang lain untuk menanyakan tempat menjual bibit sukun yang baik. Penjual bibit yang tidak memiliki papan nama, tetapi sudah terkenal berarti juga memiliki kepercayaan yang baik di mata konsumen.
b.         Alamat penjualan jelas sehingga memudahkan bila ada ketidakpuasan. Penjual bibit keliling sebaiknya tidak dijadikan pilihan untuk membeli bibit sukun. Pedagang seperti ini lebih berpotensi untuk menjual bibit yang sering tidak berakar, tetapi tampak sehat dan bagus penampilannya.

                                                         Ciri bibit yang baik
Secara umum bibit yang baik memiliki ciri sebagai berikut :
a.         Daun yang sudah ada minimal 4 buah. Daun yang terlalu sedikit tidak menjamin pertumbuhan selanjutnya. Jumlah daun yang ideal sekitar 6 buah atau lebih. Tanaman yang minimal memiliki 4 daun berarti umurnya sudah cukup untuk dipindah ke lahan atau siap tanam.
b.         Warna daun hijau agak gelap, tetapi segar. Daun terlihat mengkilap. Daun yang hijau pucat, kekuningan, atau keputihan menunjukkan pertumbuhan yang terganggu.
c.         Batang kuat, lurus, dan tumbuh tegak
d.         Bibit berasal dari jenis sukun yang unggul. Misalnya, jenis sukun gundul, sukun kuning, atau sukun bone.
e.         Tidak terlihat serangan hama atau penyakit. Bibit harus benar-benar sehat sehingga akan mudah tumbuh dengan baik.
Untuk bibit dari setek akar sebaiknya dipilih yang memiliki ciri-ciri tambahan sebagai berikut :
a.         Batang tanaman terlihat segar. Bekas potongan di sebelah atas sudah sembuh dari luka potongan dan tidak menunjukkan luka baru atau berjamur.
b.         Setek akar yang tumbuh tersebut memiliki akar yang cukup banyak. Hal ini harus diperiksa. Sudah bukan rahasia lagi kalau bibit sukun yang terlihat segar adakalanya tidak memiliki akar. Bila tanaman tersebut ditanam, dalam sebulan atau beberapa bulan berikutnya tanaman akan mati.
c.         Ukuran bahan setek akar tidak terlalu besar atau kecil, seperti pensil. Ukuran ideal berdiameter sekitar 2 - 3 cm.
Text Box: 9


Adapun ciri bibit okulasi yang baik adalah memiliki tambahan dari ciri umum yang sudah disebutkan di atas sebagai berikut :
a.         Tunas atau batang atas sudah tumbuh dengan baik. Bekas sambungan sudah terlihat rapat.
b.         Batang bawah tidak terlalu pendek atau terlalu tinggi. Idealnya sekitar 8 � 10 cm.









































Text Box: 10


PENANAMAN



Berikut ini diuraikan cara penanaman sukun yan didahului oleh persiapan tanam, pembuatan lubang, dan penanaman bibit.


A.            Persiapan Tanam

Penanaman sukun sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Hal ini dimaksudkan agar tanaman terhindar dari kekurangan air pada awal pertumbuhannya. Penanaman baik dilakukan pada sore hari untuk menghindari penguapan yang tinggi.
Saat menunggu tersedianya bibit yang siap tanam, minimum 1 bulan sebelum tanam, dilakukan persiapan penanaman. Lahan dibersihkan dari semak, rumput, bebatuan dan gangguan lain. Untuk tanah dilereng atau tempat yang miring, usahakan tanaman dapat ditanam pada bagian yang dibuat datar.
Apabila merencanakan untuk membuat kebun sukun, lakukan pengukuran jarak tanam. Pengukuran jarak tanam dimaksudkan agar tanaman menjadi lebih rapi sehingga memudahkan pengontrolan dan perawatan terhadap tanaman. Jarak tanam sukun ialah 12 x 12 m hingga 15 x 15 m. Pada jarak tersebut, dipasang patok atau bilah bamboo untuk nantinya dibuat lubang.


B.            Pembuatan Lubang Tanam

Mula-mula galilah tanah berukuran 75 x 75 x 75 cm atau 100 x 100 x 75 cm. Sengaja lubangnya dibuat besar mengingat pertumbuhan tanaman ini cepat dan tanamannya cukup besar. Beberapa pustaka menyebutkan bahwa lubang tanam untuk sukun cukup 50 x 50 x 50 cm. Hal ini kurang baik untuk pertumbuhan tanaman selanjutnya, apalagi pada tanah yang bertekstur padat.
Tanah galian lubang dipisahkan antara top soil ( bagian atas ) dan tanah sub-soil ( bagian bawah ). Tanah bagian atas kemudian dicampur pupuk kandang dengan perbandingan yang sama atau sekitar 1 blek minyak tanah.
Lubang dibiarkan terbuka selama 1 - 2 minggu agar tanah terkena sinar matahari untuk mematikan bibit penyakit atau hama lainnya yang bersarang dalam tanah. Selain itu, membuat tanah teroksidasi dengan baik.
Bila lahan yang akan ditanami kemasamannya tinggi, sebaiknya pH diturunkan dengan memberi kapur sebanyak 0,5 � 1 kg per lubang.


Text Box: 11


Satu minggu sebelum penanaman, tanah bekas galian dimasukkan ke lubang. Tanah bagian bawah dimasukkan lebih dahulu. Selanjutnya barulah dimasukkan tanah bagian atas yang telah dicampur pupuk kandang. Setelah tanah diratakan, berilah patok kayu sebagai tanda.

C.            Penanaman Bibit

Setelah lubang tanam siap, penanaman pun siap dilakukan. Bibit yang sudah dipersiapkan dibawa ke dekat lubang tanam. Gali kembali lubang tanam dengan cara yang sama. Tanah disebelah atas ditaruh di sebelah kiri, tanah galian sebelah bawah ditaruh sebelah kanan.
Kantong bibit kemudian disobek dengan pisau atau gunting agar tidak mengganggu perkembangan akar tanaman. Tanaman kemudian dimasukkan ke dalam lubang. Timbun kembali tanah dengan cara memasukkan tanah galian bawah terlebih dahulu diikuti tanah galian sebelah atas. Pada waktu penimbunan tambahkan pula NPK sekitar 100 g. Usahakan agar tanah sejajar dengan leher akar. Beri sedikit air agar tanah mudah dimampatkan sehingga posisi tanaman menjadi kokoh.
Selanjutnya lakukan penyiraman dan tindakan pemeliharaan agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan baik.

D.            Langkah-langkah Penanaman

Berikut ini diuraikan langkah-langkah penanaman sukun secara ringkas :
1.     Bersihkan lahan dari rumput, batu, atau kotoran.
2.     Pada jarak tanam 12 x 12 cm hingga 15 x 15 cm buat lubang tanam dengan ukuran 75 x 75 x 75 cm. Tanah sebelah atas ditaruh di sebelah kiri, tanah sebelah bawah di taruh di sebelah kanan.
3.     Tanah bagian atas dicampur dengan 1 blek pupuk kandang.
4.     Buka plastik penutup bibit.
5.     Masukkan bibit dalam lubang. Timbun dengan tanah bagian bawah terlebih dahulu baru tanah bagia atas. Saat penimbunan ini dapat ditaburkan pupuk NPK sebanyak 100 g per lubang.
6.     Beri sedikit air agar tanah dapat dimampatkan sehingga posisi tanaman menjadi lebih kokoh. Selanjutnya tanaman perlu dirawat dan disiram secara teratur agar mampu tumbuh dengan baik.

Untuk penanaman sukun di kebun, saat tanaman masih muda di sela-selanya dapat ditanam tanaman lain, seperti palawija (jagung, kacang tanah, kedelai, dan lain-lain), sayuran (cabai, tomat, terung, sawi, kacang panjang, kemangi, dan lain-lain), atau jenis tanaman lainnya yang berguna. Tanaman sampingan ini selain berguna untuk dikonsumsi juga dapat menambah pemasukan, sekaligus berfungsi sebagai tanaman penutup tanah. Setelah tanaman sukun besar dan tajuknya menaungi, biasanya tanaman lain akan sulit tumbuh dengan baik di bawahnya.


Text Box: 12


PEMELIHARAAN


                Berikut ini dibahas beberapa tindakan pemeliharaan yang penting dilakukan pada pohon sukun, yakni pembuatan pagar pengaman, pengairan, penyiangan dan pembumbunan, pemangkasan, serta pemupukan.

A.            Pembuatan Pagar Pengaman

Pagar tanaman cukup dibuat sederhana. Jika ada dana, dapat dibuatkan dari kawat. Namun, bila ingin yang lebih murah, dapat dibuat dari bambu. Caranya, belahan bambu ditancapkan dengan  jarak 10 cm dari tajuk terluar tanaman muda. Maksudnya agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu oleh pagar pengaman. Belahan bambu ditancapkan miring dengan posisi menyilang dengan belahan bambu lainnya. Pagar akan lebih kuat bila belahan saling disangga dengan posisi saling menutupi belahan lainnya.
Setelah tanaman tumbuh tinggi dan besar serta daunnya sulit dijangkau ternak, pagar pengaman dapat dibuang.

B.            Pengairan

Pohon sukun yang baru ditanam perlu disiram agar kelembapan dan kebutuhan airnya terjaga. Untuk mengantisipasi penyiraman, petani biasanya melakukan penanaman di awal musim hujan. Dengan demikian, air hujan yang turun mampu mencukupi kebutuhan tanaman.
Apabila hujan yang turun sangat sedikit atau penanaman dilakukan di musim kemarau, penyiraman merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Tanaman muda perlu disiram sedikitnya sekali sehari. Namun, saat udara amat panas penyiraman dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore, akan lebih membantu.
Tanaman sukun umumnya dapat berproduksi dengan baik di lokasi yang berdekatan dengan sungai atau aliran air. Hal ini menunjukkan bahwa sukun sesungguhnya lebih menyukai lingkungan yang lembab, meskipun tidak basah lembab.


C.            Penyiangan dan Pembumbunan

Gulma atau tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman perlu juga dicabut atau dibuang. Bila gulma yang tumbuh hanya sedikit maka pencabutan manual dengan tangan dapat dilakukan. Namun, jika gulma yang tumbuh banyak maka alat Bantu seperti kored atau cangkul perlu dipakai untuk efisiensi pekerjaan.
Penyiangan pada pohon sukun muda biasanya diikuti juga dengan pembumbunan. Tanah yang keras disekitar tanaman bias pula digemburkan lalu tanahnya ditinggikan sedikit ke arah pokok tanaman.
Text Box: 13


Tanaman sukun dewasa umumnya jarang di tumbuhi gulma. Apabila dilakukan penyiangan, hal ini perlu dilakukan secara hati-hati. Akar sukun yang sebagian menjalar gampang sekali terkena cangkul. Bila akar yang luka hanya sedikit, tidaklah menjadi soal. Justru hal ini membantu menumbuhkan tunas pada akar yang terluka tersebut. Namun, pohon dewasa yang sedang berbuah sebaiknya sedapat mungkin tak banyak dilukai karena dapat mengganggu produksi buah.

D.            Pemangkasan

Pemangkasan sebaiknya hanya dilakukan terhadap cabang yang rimbun saja atau cabang yang terserang hama penggerek batang. Pemangkasan berat hingga tanaman nyaris gundul tak berdaun yang dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan cabang/tunas baru jarang dilakukan pada sukun. Pemangkasan ringan umumnya sudah mampu merangsang tumuhnya tunas dan cabang. Alat yang digunakan dalam pemangkasan dapat berupa golok atau gergaji yang tajam.
Seandainya hendak dilakukan pemangkasan, sebaiknya dilakukan paling tidak saat tanaman berumur 4 tahun. Keuntungan pemangkasan pada umur demikian sebagai berikut :
1.         Perawakan tanaman dapat dibuat lebih kecil sehingga pemanenan menjadi lebih mudah dilakukan
2.         Untuk tanamanyang ditanam dengan system tumpang sari, baik dengan palawija, hortikultura, ataupun tanaman lain yang berguna, pemangkasan dapat memungkinkan tanaman di sekitar tajuk tanaman sukun tumbuh dengan baik. Pemangkasan berikutnya sebaiknya dilakukan 3 tahun sekali saja.

E.            Pemupukan

Dengan pertimbangan umur tanaman yang mempengaruhi besarnya tajuk tanaman, jumlah produksi, besarnya batang dan percabangan, serta jumlah daun, berikut ini perkiraan kebutuhan pupuk untuk tanaman sukun :

Tabel 3. Perkiraan Kebutuhan Pupuk Untuk Tanaman Sukun

Umur Tanaman
Urea (g)
TSP (g)
KCl (g)
Pupuk Kandang (blek)
0 � 1 tahun
30 - 75
40 - 75
25 - 40
1
2 � 5 tahun
130 - 200
80 - 150
80 - 150
2
5 tahun lebih
150 - 250
150 - 250
150 - 300
3

Text Box: 14Dosis pupuk diatas berlaku untuk satu tahun. Pemberiannya dapat dilakukan 2 kali dengan jumlah per tahun dibagi 2. Pemberiannya pertama sebulan setelah panen raya yang terjadi sekitar bulan Januari - Februari. Pemberian kedua sebulan setelah panen susulan yang terjadi sekitar bulan Juli - Agustus.


Selain dosis pemupukan diatas, ada juga petani yang memberikan pupuk gabungan antara nitrogen - fosfor - kalium - atau NPK. Dengan demikian, pemberian menjadi lebih praktis. Jika menggunakan NPK, dosisnya 1 kg per tahun di tahun pertama. Selanjutnya setiap tahun dosisnya ditambah 1 kg hingga tahun keempat. Dosis tahun-tahun selanjutnya menggunakan tahu keempat ini (4 kg). Pupuk ini juga diberikan 2 kali setahun.
Perlu diingat bahwa pemberian pupuk dalam bentuk NPK harus tetap disertai penambahan pupuk kandang dengan dosis yang sama seperti table 3.
Cara pemberian pupuk dengan menggali lubang di daerah lingkaran tajuk tanaman, lalu pupuk dibenamkan ke dalam lubang tersebut. Selanjutnya, lubang ditimbuni kembali dengan tanah.


























Text Box: 15

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SUKUN



A.            HAMA TANAMAN SUKUN

                     Bekicot ( Achatina fulica )

Bekicot adalah hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, terutama hewan yang lunak. Keluarga mullusca ini berkembang biak dengan bertelur. Baik bekicot besar maupun kecil sering ,mengganggu persemaian sukun. Hama ini mudah diketahui, karena di samping mobilitasnya lambat, bekas jejak yang dilalui terdapat lendir. Bekicot biasanya menyerang tanaman pada waktu sore atau malam hari, dan aktifpada suasana yang tidak panas dan lembab. Gejala serangan bekicot ditandai dengan terputusnya tunas-tunas muda pada stek akar sukun baik dipersemaian maupun di polybag. Bagian yang tidak termakan biasanya berceceran disekitar tempat tersebut. Kerugian dari serangan hama ini relative kecil, apalagi kalau persemaian sukun ditangani dengan cepat.Cara pencegahan yang paling efisien adalah dengan mencari dan membunuh hewan tersebut, serta memusnahkan kelompok telurnya. Selain itu dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan sekitar tanaman.

                     Penggerek Batang ( stem borer )

                Kadang-kadang batang atau cabang tanaman sukun diserang oleh binatang yang disebut sebagai hama penggerek batang. Diduga penyebabnya adalah Xyleberus spesies, larvanya berupa kumbang kecil. Bubuk penggerek batang membuat lubang gerekan, dan menimbulkan bekas luka berwarna merah kecoklatan. Serangan pada batang pokok, biasanya belum banyak mengakibatkan kematian tanaman sukun. Pengendalian penggerek batang adalah dengan menggunakan insektisida sistemik. Bagian tanaman yang terserang dilubangi dan diberi insektisida menurut dosis yang dianjurkan, kemudian ditutup kembali dengan tanah atau sumbat. Cara ini sebaiknya dilaksanakan pada saat tanaman tidak sedang berbunga atau berbuah. Selain itu dapat dilakukan dengan pemangkasan cabang yang sakit untuk menstimulasi percabangan baru. Pemangkasan terbaik adalah menjelang musim penghujan.

                     Belalang ( Valanga sp )

                Kehidupan belalang dimulai dari telur-telur yang menetas, kemudian menjadi larva dimusim penghujan. Larva tersebut mencari makanan berupa rerumputan yang baru tumbuh. Setelah menjadi belalang dewasa mampu bergerak jauh, dan menyerang berbagai tanaman. Belalang senang memakan daun-daun muda, sehingga daun-daun tersebut berlubang-lubang bekas gigitan.
Text Box: 16

               
                Hama belalang hingga sekarang kelihatan belum menimbulkan kerugian yang berarti. Cara memberantasnya ialah dengan menangkap serangga tersebut, dan dapat dimanfaatkan untuk makanan hewan piaraan antara lain burung. Selain pengendalian yang diupayakan oleh manusia, belalang banyak mengalami gangguan dari musuh alami antara lain burung dan penyakit yang berupa cendawan.

                     Penggerek Buah

                Pada saat buah menjelang tua, sering dijumpai serangan hama penggerek buah. Gejala penggerek buah biasanya terlihat pada bagian atas atau bagian sisi buah dengan tanda-tanda lubang kehitam-hitaman. Serangga tersebut memasukkan telurnya ke permukaan kulit buah yang mulai menipis, dan agak kasar.  Telur kemudian menetas menjadi ulat kecil yang terus berkembang menjadi dewasa. Ulat tersebut berkulit kekuning-kuningan, kepala kecoklat-coklatan, dan panjangnya mencapai lebih dari dua sentimeter. Sambil memakan daging buah, ulat membuat lubang, sehingga terjadi rongga bekas gerekan melingkar-lingkar masuk ke dalam daging buah. Biasanya sebagian rongga masih dipenuhi dengan kotoran dari bekas daging buah yang dimakan. Rongga aru berwarna putih, sedangkan rongga lama berwarna kehitam-hitaman. Kerugian dari buah yang terserang hama ini adalah bahwa penampilannya tidak menarik karena adanya luka-luka hitam pada kulitnya, dan daging buahnya rusak. Selain itu nilai ekonominya menjadi kurang karena tidak laku dijual. Cara pengendalian hama tersebut belum banyak dilakukan oleh para pemilik sukun. Di daerah yang telah maju, upaya pencegahan terhadap penggerek buah ditempuh dengan cara pembungkusan tiap-tiap buah sukun sejak masih muda di pohon

                     Keluang ( Pterocarpus edulis )

                Keluang atau  kelambit, dalam bahasa Jawa disebut � kalong �, adalah sebangsa klelawar besar, yang biasa terbang mencari makan di waktu senja dan malam hari. Hewan ini sangat menyukai buah-buahan. Keluang suka memakan buah sukun yang telah tua, karna rasanya agak manis. Gejala serangan keluang dapat diketahui dari sisa buah yang tidak utuh lagi tergantung di ranting pohon. Serangan keluang mengakibatkan buah cacat dan bahkan rusak sama sekali. Apabila serangan tidak berat, buah perlu segera diambil agar tidak busuk di pohon. Pencegahan serangan keluang dapat dikerjakan seperti upaya perlindungan terhadap buah jambu dan lain-lain, yaitu menghalau dengan bunyi-bunyian memakai alat seperti bambu yang dibelah, kaleng atau yang lain. Selain itu senapan angin dan jaring dapat dipakai untuk menangkap keluang.




Text Box: 17
               

                     Hama-hama Lain

                Diperkirakan hama-hama yang mengganggu tanaman nangka atau cempedak, dapat juga mengganggu tanaman sukun. Tupai (Sciurus notatus) dank era (Macacus synomologus) juga sering memakan buah sukun tua yang menjelang matang.


B.            PENYAKIT TANAMAN SUKUN

         Mati Tunas Semai

                Bagi penangkar bibit sukun sering mengalami kesulitan dari gangguan penyakit mati tunas semai. Serangan penyakit tersebut disebabkan oleh faktor kelembapan yang tinggi, terutama di musim penghujan, sehingga tunas semai ditumbuhi oleh jamur. Jamur tersebut, bila menyerang, akan menyebabkan tunas yang tumbuh dari stek akar mengalami layu pucuk, dan kemudian diikuti oleh bagian dibawahnya, mengering, dan mati. Cara pencegahan dapat dilakukan dengan melaksanakan persemaian menurut petunjuk teknis yang benar, bedeng persemaian disemprot dengan fungisida, dan penyiraman tidak boleh terlalu lembab.

         Spot Kering Daun

                Spot kering daun diduga disebabkan oleh jamur. Gejala spot kering, nampak pada daun yang cukup tua, utamanya pada musim kemarau. Daun yang terserang menunjukkan bercak-bercak kering berwarna coklat pada permukaannya. Bercak kering tersebut mengakibatkan daun berlubang dan tembus pandang, karena bagian yang mati kemudian terlepas dan yang tertinggal seperti kasa. Penyakit ini tidak banyak merugikan. Cara pengandaliannya adalah dengan penyemprotan fungisida.

         Gugur Buah

                Penyakit gugur buah sering dijumpai pada musim penghujan daripada musim kemarau. Pohon tua yang berbuah lebat lebih sering terkena gejala gugur buah daripada pohon muda yang sedikit buahnya. Penyakit ini diduga disebabkan oleh sejenis jamur (Fusarium sp). Gejala penyakit dapat dikenali dari penampang tangkai buah yang memperlihatkan bercak kecoklatan. Jaringan sel pada tangkai buah sebagian rusak dan tidak berfungsi. Sambungan antara tangkai buah dan ranting menjadi lemah, kemudian buah gugur. Walaupun gugur buah tidak serentak dan jumlahnya relatif sedikit, namun akan mengurangi produksi buah. Cara pengendalian yang dianjurkan adalah membuat kondisi pohon tetap sehat dengan perawatan lingkungan, dan pemupukan tanaman yang tepat dan teratur.
Text Box: 18


         Busuk Buah

Gejala busuk buah diakibatkan oleh terjadinya pembusukan pada permukaan luar buah, kemudian di ikuti dengan pembusukan di bagian dalam buah. Warna daging buah dari putih kekuningan berubah menjadi coklat tua agak basah dan menimbulkan bau yang spesifik. Pembusukan dapat terjadi pada sebagian buah atau hampir seluruh buah, tergantung intensitas serangan penyakit tersebut. Biasanya buah yang terserang penyakit ini dapat bertahan sampai tua di pohon, namun sering pula buah telah gugur sebelum tua. Busuk buah menyebabkan merosotnya nilai ekonomi buah dan berkurangnya produksi. Upaya pengendalian busuk buah dapat dilakukan dengan cara pembungkusan buah sukun sejak masih muda.


























Text Box: 19

PANEN DAN PASCAPANEN



A.            Panen

        Pada umur 4 tahun setelah tanam, biasanya pohon sukun sudah menghasilkan buah. Produksi buah pada awalnya memang masih sedikit dan banyak buah yang rontok sewaktu masih muda. Namun produksi buah akan bertambah sejalan dengan pertumbuhan umur tanaman. Produksi pohon sukun berkisar antara 200 - 750 buah per pohon per tahun.

1.     Kriteria Panen

Buah sukun yang siap panen adalah buah yang tua atau hampir masak. Buah sukun yang masih muda tidak tepat dipanen karena rasa daging buahnya belum enak, masih agak getir dan teksturnya kurang empuk di lidah. Buah yang masak atau telrlalu tua sering terlalu lembut, selain itu buah tidak tahan simpan karena mudah sekali terserang jamur pembusuk.
Ciri buah sukun tua siap panen ialah sebagai berikut:
� Kulit buah yang semula kasar menjadi halus, terutama untuk jenis sukun gundul.
� Warna kulit buah yang semula hijau cerah kini berubah menjadi hijau kekuningan.   Buah tua yang sudah kuning tidak terlalu enak dikonsumsi karena sudah terlalu matang.
� Buah sukun tua tampak padat, tetapi cenderung agak lunak bila ditekan. Bila buah masih muda maka cencerung masih keras sekali. Buah yang terlalu lunak menandakan sukun kelewat umur atau bahkan sedang mengalami proses pembusukan.

2.     Waktu Panen

Umumnya panen sukun terjadi dua kali setahun, panen raya dan panen susulan. Panen raya atau panen buah dalam jumlah banyak terjadi sekitar bulan Januari - Februari. Panen susulan terjadi sekitar bulan Juli - Agustus. Kadang-kadang bisa juga terjadi panen raya 2 kali setahun. Pertama bulan Januari - Maret. Kedua, bulan Juli - September. Dalam situasi iklim yang tidak menentu, terutama saat musim hujan dan musim kemarau yang tidak beraturan sukun masih gampang ditemukan dipasaran sepanjang tahun. Tidak heran bila pada saat demikian, istilah panen raya jarang berlaku. Petani masih dapat memanen buahnya, tetapi produksi buah lebih sedikit dibandingkan hasil panen raya.





Text Box: 20


3.     Cara Panen

Sukun dipanen dengan cara pemetikan atau penjolokan. Pemetikan umumnya dilakukan terhadap pohon yang gampang dipanjat. Penjolokan umumnya dilakukan terhadap pohon yang sudah tinggi atau rantingnya terlalu kecil sehingga sulit dipanjat atau dijangkau. Pemetikan sukun dilakukan dengan memotong pangkal tangkai buah. Sebaiknya pemotongan dilakukan dengan pisau atau golok kecil. Meskipun demikian, panen dengan cara pemuntiran buah sering dilakukan petani. Cara pemuntiran kurang dianjurkan. Memang sekilas cara ini tampaknya kurang terlalu merusak tanaman, tetapi sebenarnya cara ini membuat tanaman lebih gampang rusak atau merana sehingga masa produksi tanaman dapat berkurang. Penjolok yang diberi keranjang sebagai wadah sukun akan sangat membantu pemanenan. Galah dari bambu yang panjang, kokoh, dan tidak terlalu berat merupakan alat penjolok yang tepat. Buah yang terletak pada dahan yang sulit dijangkau menjadi lebih mudah dipanen. Suatu hal yang penting diperhatikan dalam pemanenan sukun ialah usahakan buah jangan jatuh berdebam dengan keras ke tanah. Apabila jatuhnya buah tidak dapat dihindari, diusahakan buah jatuh ke tanah dalam jarak dekat dan tidak terlalu keras sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap buah. Untuk menghindari buah jatuh terlalu keras sebaiknya bagian bawah pohon dialasi jaring atau kain bekas yang dibentangkan. Namun, untuk pemetikan dengan cara pemanjatan, petani biasanya menaikkan keranjang yang dikerek dengan tali sebagai wadah. Buah sukun yang dipetik dimasukkan ke dalam keranjang. Setelah keranjang penuh, diturunkan kembali dengan pengerekan sehingga tidak berat. Buah hasil panen yang mulus akan terlihat menarik sehingga memikat mata konsumen.


B.            PASCA PANEN

                Buah sukun mempunyai daging buah tebal, rasanya manis dan kandungan airnya tinggi, sehingga tidak tahan lama untuk disimpan. Sekitar tujuh hari setelah dipetik, buah menjadi matang, dan selanjutnya aan rusak akibat proses kimiawi. Apabila akan dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama, buah sukun perlu diproses terlebih dahulu menjadi tepung sukun, gaplek sukun atau berbagai masakan sukun.

Tepung Sukun 

            Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya  zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis.

 

Text Box: 21

Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan.  Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama bahan pangan yang mudah menjadi coklat apabila dikupas dan kedua bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat.

            Pada umumnya umbi-umbian dan buah-buahan mudah mengalami pencoklatan setelah dikupas.  Hal ini disebabkan oksidasi dengan udara sehingga terbentuk reaksi pencoklatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic).  Pencoklatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa phenol yang dikatalisis oleh polyphenol oksidase.

            Untuk menghindari terbentuknya warna coklat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung dapat dilakukan dengan mencegah sesedikit mungkin kontak antara bahan  yang telah dikupas dan udara dengan cara merendam dalam air (atau larutan garam 1% dan/atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir). 

Produksi tepung sukun

Berdasarkan  kadar karbohidrat yang cukup tinggi (27,12%), buah sukun  berpeluang untuk  diolah menjadi tepung. Pemanfaatan tepung sukun menjadi makanan olahan   dapat mensubtitusi penggunaan terigu sampai 50 hingga 100% tergantung jenis produknya. .
Kendala dalam pembuatan tepung  sukun ialah terjadinya warna coklat saat diproses menjadi tepung. Untuk menghindari terbentuknya warna coklat pada tepung yang dihasilkan, usahakan sesedikit mungkin  terjadinya kontak antara bahan dengan udara. Caranya yaitu dengan merendam buah yang telah dikupas dalam air bersih, dan menonaktifkan enzim dengan cara diblansir yaitu dikukus . Lama  pengkukusan tergantung sedikit banyaknya bahan,  berkisar antara 10-20 menit. Tingkat ketuaan buah juga sangat berperan  terhadap warna tepung yang dihasilkan.        Buah yang muda menghasilkan  tepung sukun berwarna putih kecoklatan.  Semakin tua buah semakin putih warna tepungnya. Buah sukun yang baik untuk diolah menjadi tepung  adalah buah mengkal yang dipanen 10 hari sebelum  tingkat ketuaan optimum.Bobot kotor buah sukun  berkisar antara  1200g - 2500 g, rendemen daging buah  81,21%. Dari total berat daging buah setelah disawut dan dikeringkan menghasilkan rendemen sawut kering sebanyak  11% - 20% dan menghasilkan rendemen tepung sebesar 10% - 18%, tergantung tingkat ketuaan dan jenis sukun. Pengeringan sawut sukun  menggunakan  alat pengering sederhana  berkisar antara 5-6 jam dengan suhu pengeringan 55-60oC. Bila pengeringan dengan sinar matahari  lama pengeringan tergantung cuaca. Pada udara yang cerah, lama pengeringan  sekitar 1 - 2 hari.

Text Box: 22
Tabel 5.  Rendemen produk tepung sukun
Komponen yang diamati
Rendemen
Berat sukun kotor
Daging buah
Kulit buah
Hati buah
Chip/sawut kering
Tepung
1200-2000 g
81,21%
18,79%
9,09%
11,01%
10,70%











Text Box: 23

                        Gambar 1.  Diagram alir pembuatan tepung sukun. 


GAPLEK SUKUN
Buah sukun yang telah tua dihilangkan tangkai buahnya, dibersihkan dari kotoran, dikupas dan kemudian dicuci bersih. Buah dipotong-potong dan diiris-iris tipis dengan menggunakan pisau tajam. Bila jumlahnya banyak bisa gunakan alat mekanis. Dalam keadaan masih basah dan lembab, irisan buah mudah terkontaminasi jamur. Dari aktivitas jamur tersebut akan menimbulkan warna kuning dan menimbulkan rasa pahit.
Text Box: 24

Oleh karena itu irisan harus segera dihamparkan secara merata di tempat pengeringan dan dijemur di panas matahari. Setiap 3 jam sekali jemuran dibalik, agar proses pengeringan dapat merata. Apabila pengeringan tertunda karena cuaca hujan, perlu diupayakan pengeringan buatan. Setelah kadar air tinggal 13 %, maka gaplek akan siap disimpan di dalam kantong plastik. Proses pengeringan yang sempurna akan memperoleh gaplek yang berwarna keputih-putihan dan tidak berbau.
NASI SUKUN
Bahan yang dibutuhkan :
-         1 buah sukun berukuran sedang ( sekitar 800 - 1000 g )
Cara pembuatan :
Buah sukun dikupas. Kulit dan bagian empulurnya dibuang. Daging buahnya dicuci hingga bersih, lalu dipotong-potong kecil. Jerang air dalam kukusan. Kukus sukun tersebut hingga masak dan lunak. Siaplah nasi sukun dihidangkan. Jumlah yang dimasak ini cukup untuk 2 porsi. Nasi sukun ini dapat dimakan dengan lauk teman nasi ataupun dimakan begitu saja dengan campuran kelapa parut untuk sarapan. Selain itu, nasi sukun dapat diolah lebih lanjut menjadi nasi goreng dengan menambahkan udang, telur, atau lauk lainnya.

ANEKA RAGAM MASAKAN DARI SUKUN
1)            Keripik Sukun
                                                  
                Bahan yang dibutuhkan :
-         Text Box: 251 buah sukun yang tua                                              
-         1 sdm kapur sirih
-         1 sdm garam
-         minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Cara pembuatan :
Buah sukun tua dikupas, kulitnya dibuang. Bagi yang suka bagian empulurnya, bagian ini tidak usah dibuang apalagi untuk pembuatan potongan keripik yang bundar-bundar. Namun, bagi yang tidak suka, bagian empulurnya dapat dibuang. Selanjutnya sukun dipotong tipis-tipis berbentuk bundar atau memanjang mengikuti separuh diameter buah. Remdam potongan-potongan ini dalam air yang sudah diberi sirih dan garam selama 15 menit. Selanjutnya, potongan sukun diangkat dan ditiriskan. Panaskan minyak dalam penggorengan. Goreng potongan sukun dalam minyak panas hingga benar-benar kering. Setelah ditiriskan dan dibiarkan sekitar 5 menit agar dingin, potongan keripik dapat dimasukkan dalam toples atau dikemas dalam kemasan plastik agar tahan lama.
2).           Puding Sukun
               
                Bahan yang dibutuhkan :
o    0,5 kg daging buah sukun
o    1 btr kelapa
o    0,5 kg gula pasir
o    2 btr telur
o    2 bungkus agar-agar
o    2 daun pandan
o    seujung sdt garam


Text Box: 27Text Box: 26
Cara pembuatan :
Daging buah sukun yang sudah bersih dikukus. Kelapa diparut, lantas diperas menjadi 2 gelas santan kental.  Setelah sukun matang, dilumatkan sambil dicampur dengan santan. Telur dikocok. Daun pandan diremas dan diambil airnya. Rebus agar-agar dam 2 gelas air. Tambahkan gula, garam, sari pandan, kocokan telur, dan sukun yang telah dilumatkan. Rebus hingga masak. Basahi cetakan pudding. Masukkan cairan agar-agar ke dalamnya. Biarkan mengeras dan dingin sebelum dihidangkan.
3).           Bolu Sukun


 




                Bahan yang dibutuhkan :
o    200 g daging buah sukun
o    3 btr telur ayam
o    100 g gula pasir
o    100 g mentega, dicairkan
o    50 g sukade
o    � sdt ovalet
o    2 bungkus kecil panili
Cara pembuatan :
Daging buah sukun yang sudah bersih dipotong-potong, lalu dikukus sampai masak. Setelah lembut, ditumbuk hingga halus. Dalam wadah terpisah, kocok telur, gula, ovalet, dan panili hingga mengembang. Sambil dikocok, sedikit demi sedikit tambahkan sukun hingga adonan rata. Masukkan adonan ke dalam cetakan kue. Taburi sukade di sebelah atas. Pangganglah hingga kue bolu ini matang


4).           Donat Sukun
               
Bahan yang dibutuhkan :
o    1 buah sukun ( sekitar 800 - 1.000 g )
o    100 g mentega
o    1 btr telur
o    150 g gula pasir
o    gula halus atau misis secukupnya untuk menaburkan donat
o    minyak goreng secukupnya
                Cara pembuatan :
Buah sukun dikupas, kulit dan empulur dibuang. Ambil dagingnya, lantas dicuci hingga bersih. Kukus daging buah hingga matang. Setelah dihaluskan, tambahkan telur, gula pasir, mentega, dan tepung terigu, sambil diaduk-aduk. Setelah adonan tidak lengket, pengadukan dihentikan. Adonan lantas dibentuk seperti kue donat, yakni bulat melingkar seperti gelang yang besar dan gemuk. Goreng bulatan ini hingga matang atau kecokelatan. Tiriskan hingga minyaknya turun Setelah dingin, olesi mentega kemudian ditaburi gula halus atau misis. Donat siap untuk dihidangkan. 
5).           Klepon Sukun
               



Text Box: 28                                                                                               
                Bahan yang dibutuhkan :
o    0,75 kg daging buah sukun tua
o    � kg gula merah, disisir
o    � kg tepung tapioca
o    1 btr kelapa muda, diparut
o    0,5 sdt panili
o    pewarna sedikit bila dibutuhkan
Cara membuat :
Daging buah sukun dicuci bersih. Kukus hingga masak. Selanjutnya, didinginkan. Giling atau tumbuk hingga halus. Sambil menumbuk, sebaiknya daging buah dicampur tepung tapioka, panili, dan pewarna sambil diuleni. Adonan dibentuk menjadi bulat seperi bola pimpong dengan diisikan bola pimpong di dalamnya. Bola berisi gula merah selanjutnya dikukus sebentar hingga matang. Setelah masak, hidangkan dengan dicampur parutan kelapa muda yang sudah diberi sedikit garam.
6).           Castengel Sukun
               



               
               
                Bahan yang dibutuhkan :
o    150 g tepung sukun
o    90 g keju parut
o    120 g tepung maizena
o    3 kuning telur
o    1 putih telur

Text Box: 29
Cara pembuatan :
Sisihkan sedikit kuning telur untuk mengoles kue. Mentega, kuning telur, dan putih telur dikocok atau dimixer sampai berwarna putih. Masukkan tepug sukun dan tepung maizena ke dalamnya. Aduk sampai rata. Tambahkan keju parut. Adonan lantas dibuat menjadi potongan-potongan memanjang. Sebelah atasnya, diolesi dengan kuning telur. Lakukan pemanggangan atau dioven hingga kue masak.
7).           Cheese stick
               




               
                Bahan yang dibutuhkan :
o    125 g tepung sukun
o    250 g tepung kanji
o    250 g keju kraft
o    3 kuning telur
o    1 sdt soda kue
o    1 sdt garam
o    3 sd garam
o    0,5 liter minyak untuk menggoreng
Cara pembuatan :
Text Box: 30Masukkan tepung sukun, tepung kanji, keju, soda kue, dan garam ke dalam suatu wadah agar mudah tercampur. Aduk adonan hingga rata. Kuning telur dikocok, selanjutnya sedikit demi sedikit di masukkan ke dalam adonan sambil diuleni dengan air. Adonan yang sudah tercampur merata ditipiskan. Potong panjang-panjang sekitar 8 - 10 cm. Panaskan minyak dalam penggorengan, selanjutnya kue digoreng dengan panas sedang hingga matang.
                                               
8).           Kolak Sukun
               




               
                Bahan yang dibutuhkan :
o    0,5 kg daging buah sukun tua
o    150 g gula merah
o    3 lb daun pandan
o    1 btr kelapa parut diambil santannya
o    2 gls air
o    0,5 - 1 sdt garam
Cara pembuatan :
Daging buah sukun yang sudah dibersihkan dipotong-potong sesuai selera, misalnya berukuran 2 x 2 cm. Kelapa parut diperas santannya dengan 2 gelas air. Rebus air santan sambil tesur diaduk agar tidak pecah. Masukkan gula merah, garam, dan daun pandan. Setelah hampir mendidih, daging buah suku dimasukkan. Tunggu sampai sukun matang. Selanjutnya angkat dan hida






                                                                       
Text Box: 31

TATA NIAGA SUKUN





A.    Pemasaran Buah Sukun Segar

                Buah sukun segar kebanyakan hanya diperdagangkan di sekitar tempat penghasilnya atau di pasaran lokal saja. Hanya sukun dari Cilacap saja yang dipasarkan ke daerah yang agak jauh, seperti Jakarta.
                Oleh karena tingginya produksi buah sukun, Cilacap memiliki � pasar kaget � yang merupakan tempat pedagang pengumpul menerima dan menjual sukun. Pasar tersebut terletak di daerah Tritih Kulon, tepatnya di sepanjang jalan Damar. Transaksi hanya berlangsung pagi hari, mulai pukul 5 dini hari dan pukul 8 dini hari. Namun, bila berlangsung panen raya kegiatan transaksi dapat berlangsung seharian penuh.
                Dari pasar di jalan Darmo tersebut, Cilacap biasanya menerima pesanan 3.000 - 4.000 buah sukun setiap 2 hari dari Tasikmalaya dan Cirebon. Permintaan dari daerah Bandung dan Jakarta pun cukup banyak, tetapi belum tentu dapat dipenuhi setiap hari.
                Para pedagang pengumpul di jalan Darmo membeli sukun dari pedagang pengumpul  kecil ataupun petani. Sering pula mereka mendatangi rumah penduduk yang memiliki pohon sukun untuk menawar buah sukun yang masih berada di pohon.
Lanjutan rantai tata niaga buah sukun di daerah Cilacap ini tak hanya berlangsung singkat. Pembeli luar daerah yang juga merupakan pedagang pengumpul akan meneruskan sukun Cilacap ini ke tangan pedagang pengecer. Dari tangan pedagang pengecer inilah sukun Cilacap sampai ke konsumen di daerah lain.
        Gambaran jalur tata niaga buah sukun yang berlangsung di Cilacap tersebut disajikan dalam bagan berikut ini.












Text Box: 32                                                           


















             Jalur tata niaga buah sukun di Cilacap




B.    Pemasaran Sukun Olahan

                Akhir-akhir ini makanan olahan sukun, terutama keripik sukun, kulai digemari masyarakat. Meskipun demikian, potensi makanan olahan lain dari sukun ( seperti dodol ) patut pula menjadi perhatian karena dapat memberikan keuntungan yang lumayan bagi produsennya.
                Di beberapa negara maju seperti Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara kecil di perairan pasifik, tepung sukun merupakan komoditi yang banyak di perdagangkan. Tepung bread fruit ini cukup popular dan menjadi bahan pangan elit karena berharga cukup mahal.
                Umumnya keripik yang dijual masih  di sekitar sentra produksinya juga karena industri keripik masih belum permanen. Produksi hanya dilakukan jika buah sukun melimpah di pasaran atau sedang panen raya. Dengan demikian, sukun dapat dibeli dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah. Produksi hanya dilakukan sekali-sekali bila jumlah sukun yang dijual di pasaran hanya sedikit.
                Kadang-kadang petani pemilik pohon sukun berperan juga sebagai pembuat keripik sukun musiman. Saat pohon sukun di pekarangan berbuah lebat, mereka memetiknya untuk diolah dijadikan keripik. Tak heran bila kemasan keripik yang digunakan masih amat sederhana. Beberapa potong keripik dimasukkan begitu saja dalam plastik tipis dan dijajakan.
Text Box: 33               
                                                                                                                               

Meskipun penampilannya sederhana, keripik sukun ini laku pula di pasarkan di daerah lain. Pedagang pengecer yang membeli keripik suku dengan niat untuk dijual lagi di daerahnya akan memperlebar rantai tata niaga keripik sukun ke tangan konsumen di daerah lain.
                Untuk lebih jelasnya jalur tata niaga keripik ini disajikan dalam bagan berikut ini.










               









                                                                                Jalur tata niaga keripik sukun










                                                                                                               


Text Box: 34

GAMBARAN KEUNTUNGAN USAHA SUKUN




Berikut ini gambaran keuntungan dari beberapa bidang usaha sukun yang cukup menguntungkan :


A.            Analisis Usaha Bibit

                Gambaran keuntungan dari mengusahakan bibit sukun ini dapat dilihat sebagai   berikut :
Bila satu pohon sukun (berumur 5 - 6 tahun) dibongkar dan akarnya dimanfaatkan sebagai bibit maka jumlah bibit yang diperoleh sekitar 2000 - 3000 batang. Dengan melakukan pemeliharaan yang intensif,  dalam waktu 5 - 6 bulan bibit itu dapat dipasarkan.
Kelemahan usaha ini ialah orang yang ingin membibitkan sukun, tetapi tidak memiliki pohonnya sulit untuk menjadi pembibit. Namun, bagi yang berminat menjadi pembibit sukun anda dapat melakukan penanaman terlebih dahulu. Setelah 5 - 6 tahun kemudian pohon tersebut dapat dibongkar untuk diambil akarnya. Cara lain, bisa dengan membeli pohon sukun yang dimiliki oleh petani.
Dalam analisis berikut biaya pembelian pohon sukun juga dimasukkan dalam komponen biaya .


Analisis Usaha Pembibitan Sukun Dengan Metoda Cilacap

1.             Pengeluaran

Sewa lahan 100 m                                                              Rp.   75.000
Harga 1 pohon umur 4 - 5 tahun                                      Rp. 150.000
Ongkos bongkar pohon                                                     Rp.   75.000
Biaya potong stek 1 HOK                                                   Rp.     4.000
Pupuk kandang 4 kuintal @ Rp. 30.000                         Rp. 120.000
Harga polibag Rp. 2500/100 lbr                                       Rp.   50.000
Biaya mengisi media ke polibag 2 HOK                        Rp.     8.000
Biaya tanam stek 1 HOK                                                    Rp.     4.000
Pupuk NPK 20 kg @ Rp. 400/kg                                       Rp.     8.000
Pestisida kontak 1 botol 100 ml                                       Rp.     6.000
Perawatan (penyiraman, pemupukan, dan
 pemberantasan
                hama dan penyakit) 6 bulan                                             Rp. 180.000
Lain-lain                                                                                                Rp.   25.000 �+
Total biaya produksi                                                           Rp. 630.000



Text Box: 35
                                                                                                               
2.             Pemasukan

                Jumlah bibit yang dihasilkan 2000 - 3000 tanaman. Bila harga per bibit Rp. 1000, maka hasil penjualan berkisar antara = Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000
Keuntungan yang diperoleh yaitu :
                Rp. 2.000.000 - Rp. 630.000 = Rp. 1.370.000 hingga
                Rp. 3.000.000 - Rp. 630.000 = Rp. 2.370.000

Catatan : Keuntungan akan lebih besar lagi bila
-         pohon dan lahan milik sendiri sehingga harga pohon dan sewa lahan tidak diperhitungkan
-         bibit dapat dijual dengan harga Rp. 1.500 - Rp. 2.000 per tanaman

Analisis Usaha Buah Sukun

Menjual buah sukun dapat pula menguntungkan. Contohnya : seorang pedagang  Rp. 1.000  - Rp. 1.500/ kg ( rata-rata berat satu buah sukun 1 - 2  kg ). Sukun kuning ( sukun kecil atau sukun Yogyakarta ) harga jualnya memang lebih tinggi dari sukun gundul hijau. Dalam sehari, pedagang itu mampu menjual 20 - 30 butir. Bila ia membelinya secara borongan seharga Rp. 500 - Rp. 750 per butir maka keuntungannya sebagai berikut :
Modal                     : Rp. 750 x 20 butir              =              Rp. 15.000
Transportasi         :                                                               Rp.   3.000 +
Jumlah                                                                  =              Rp. 19.800

Keuntungan pedagang itu jika terjual 20 butir sukun kuning per hari :
berat 20 butir sukun @ 1,5 kg                           =              30 kg
harga per kg Rp. 1.000                                       =              Rp. 30.000
keuntungannya : Rp. 30.000 -  Rp. 19.800      =           Rp. 11.200
Apabila jumlah penjualannya lebih dari 20 buah per hari otomatis pemasukkannya pun akan lebih dari jumlah tersebut.


Analisis Usaha Keripik Sukun

Menjual hasil olahan sukun dapat juga menguntungkan., misalnya keripik sukun. Keripik sukun cukup terkenal di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Usaha ini sudah banyak dilakukan sebagai kegiatan industri rumah tangga. Agar biaya pembuatan lebih murah jenis yang digunakan ialah sukun gundul yang berukuran besar.
Pada pembuatan keripik ini dibutuhkan bahan :
-               10 buah sukun gundul tua @ Rp. 500                 :               Rp. 5.000
-               kapur sirih, garam                                                   :               Rp. 1.000
-               1 liter minyak goreng                                              :               Rp. 1.500
-               plastik pembungkus                                                               :               Rp. 2.000
-               lain-lain ( 10 % )                                                      :               Rp.    950 +
                Total biaya                                                            :               Rp. 10.450

Text Box: 36               
                                                                               
Dari 10 butir sukun dapat diperoleh 40 bungkus keripik sukun. Satu bungkus keripik dijual dengan harga Rp. 750 - Rp. 1.000. Dengan demikian pemasukan berkisar antara :
                Rp. 30.000 - Rp. 40.000
Keuntungan yang diperoleh berkisar antara :
                Rp. 30.000 - Rp.10.450      =              Rp. 19.550 hingga
                Rp. 40.000 - Rp.10.450      =              Rp. 29.950.

Catatan : Keuntungan akan lebih besar lagi bila sukun itu berasal dari hasil kebun sendiri yang berbuah 150 butir per tahun sehingga harga sukun tidak diperhitungkan lagi.



































               

Text Box: 37

DAFTAR PUSTAKA



AAK. 1992. Bertanam Pohon Buah-buahan 2. Penerbit Kanisisus.

Rahardi, Yovita H. Indriani & Haryono. 1999. Agribisnis Tanaman Swadaya. Jakarta.

Bonus Trubus No. 345. 1998. Celah-celah Usaha Terpilih

Prospek Usahatani Tanaman Sukun,Fakultas Pertanian,Universitas Nusa Cendana,0804022560,Fransiskus L. A. Bria,Agribisnis 






































KATA PENGANTAR



Modul tentang usahatani tanaman sukun masih langka di Indonesia. Oleh karena itu banyak hal tentang sukun yang belum diketahui oleh sebagian besar masyarakat.
Modul ini disusun berdasarkan referensi-referensi dari  buku dan internet sehingga apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan modul ini maka penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Modul ini dilengkapi dengan berbagai resep masakan dari sukun yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu anggota PKK, maupun Dharma Wanita dan masyarakat yang berminat pada umumnya.
Semoga modul ini dapat memberi bekal pengetahuan dan petunjuk bagi para penyuluh pertanian, petugas lapangan penghijauan, siswa sekolah lanjutan, maupun mahasiswa perguruan tinggi.
Akhirnya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini.


                                                                                Kupang, Mei 2010

                                                                                         Penulis
Videos