Latest News

Monday, January 4, 2016

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun


Di akhir tahun ini, berbagai buah mulai matang dan menunjukan keberadaannya, ada mangga, nangka, dan sebentar lagi rambutan. Di tempat saya ada buah roti atau lebih dikenal dengan sukun, yang mulai matang dengan jumlah yang cukup banyak. Beberapa pohon sukun yang mencapai 10meter memperlihatkan buahnya yang berwarna hijau. Buah ini berbentuk bulat dan penuh dengan karbohidrat Ketika buah tersebut tua, dengan corak hitam atau coklat dan ada tetesan getah, itu artinya siap dipanen dan dimakan. Jika berbicara tentang rasa, sukun berasa seperti roti yang empuk dan halus, mankanya orang barat menyebutnya dengan breadfruit atau buah roti. 

Jika dilihat dari permukaan kulit luarnya, mirip duren atau nangka, dengan banyak tonjolan-tonjolan, namun tonjolan di sukun tidak tajam tapi tumpul bahkan saking tumpulnya, malah jadi halus, dengan tetap terlihat pola tonjolan. Dagingnya tebal bahkan tidak berbiji, sehingga disebut sukun dalam bahasa Jawa. Buah sukun ini punya daun yang lebar seperti jari dan getah yang banyak seperti karet. Memanen sukun narik sukun, foto pribadi Kemarin, bersama seorang sahabat, saya memanen sukun di kebun sekitar rumah di daerah Serpong, Banten. 

Kebetulan sobat saya jago memanjat sehingga mudah menjangkaunya dengan bantuan galah yang diujungnya disempilkan pisau yang tajam. Pisau diperlukan untuk memotong tangkai buah yang cukup tebal, kurang lebih berdiameter 1 sentimeter. Letak buah sukun ada yang di bawah dan ada yang di atas, menyebar di seluruh pohon. Namun yang tua banyak terletak di atas, jadi perlu memanjat dan menyodoknya dengan galah. Dengan beberapa kali sodokan buah tersebut jatuh dan mendarat di tanah dengan mulus.  Memanjat pohon sukun tidak sesulit pohon lain. Itu karena pohonnya yang tinggi memanjang ke atas memiliki dahan yang kuat bercabang di kanan kirinya. Plus tidak banyak semut di pohon karena sukun tidak terlalu manis seperti buah lainnya. 

memanen sukun, foto pribadi Kita juga bisa menggunakan galah yang panjang dengan kawat melingkar kita pasang di ujung galah. Kawat itu untuk menarik buah sukun setelah disangkutkan. Dengan sekali tarikan bertenaga buah jatuh ke bawah. Buah yang mendarat di tanah, jika sudah tua akan retak, tetapi tidak akan pecah walaupun jatuh dari dahan yang paling tinggi. Memasak Buah Sukun direbus, foto pribadi Buah sukun kemudian dibawa pulang, dibersihkan dan dimasak. Pertama dikupas dulu kemudian dibelah menjadi dua dan kemudian dipotong tipis dan kecil sehingga memudahkan untuk digoreng.

 Sebagian lagi direbus. Buah yang direbus akan berasa enak, manis, dan legit, mirip keju. Sedangkan yang digoreng, jadi garing dan renyah dengan ditambahkan bumbu garam atau lainnya sehingga menambah rasa. Yang direbus ditambahkan gula merah atau gula putih kala direbus. Resep kampung yang mantap adalah sukun dibologin pas tengahnya kemudian dimasukan gula merah ke dalamnya, rebus sampai empuk. Wenak rasanya. digoreng, foto pribadi Bagi masyarakat sekitar rumah saya, pada umumnya buah sukun diolah menjadi kripik atau gorengan di sore hari. Jarang sekali yang direbus. Memakannya di kala masih panas fresh dari penggorengan, menemani kopi hangat. 

 Apalagi di musim hujan ini, dingin-dingin hangat. Kripik yang diolah dari sukun biasanya awet sampai beberapa hari sehingga menambah camilan sehat dan tidak mahal. Bagi anda yang belum pernah nyoba, silahkan cari di pasar. Dijamin mudah mendapatkannya dan tidak merepotkan dalam mengolahnya. Manfaat Tanaman Sukun Berbicara tentang sukun ternyata banyak manfaat yang bisa didapat. Tentu dengan karbohidrat yang tinggi tetapi rendah kalori, buah ini pas untuk diet sehat pengganti nasi. Getahnya yang banyak dapat digunakan untuk membuat karet, berbagai macam produk berbahan dasar karet dapat diproduksi, untuk menambal juga bisa, serta menjadi bahan dasar permen karet. Kemudian, daun sukun dipercaya dapat melawan penyakit ginjal, asam urat, dan jantung. Caranya adalah dengan memasak daunnya. Keringkan dulu di panas matahari kemudian rebus dengan air 5 gelas. Setelah mendidih, buang setengah airnya dan kemudian diseduh seperti teh. 

Oleh karena rasanya cukup pahit, dapat ditambahkan gula. Minum secara rutin. Insya Allah akan meringankan. 

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ahmadimam/mengolah-sukun-langsung-dari-kebun_54f38189745513792b6c78ae














Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ahmadimam/mengolah-sukun-langsung-dari-kebun_54f38189745513792b6c78ae

No comments:

Post a Comment